Berikut adalah beberapa pendekatan pada Sumber Daya Manusia, antara lain:
1.
Pendekatan politik
Menggunakan pendekatan politik dalam memahami
gejala semakin besarnya perhatian pada menajemen sumber daya manusia antara
lain berarti mengkaitkannya dengan raison d’etre suatu Negara bangsa. Berarti
mendekatan politik melihat manajemen sember daya manusia secara makro yang
dapat dipastikan mempunyai dampak terhadap manajemen SDM secara makro.
Pendekatan politik terhadap pemahaman
pentingnya manajemen SDM berangkat pula dari keyakinan yang semakin dalam
dikalangan politisi bahwa aset terpenting yang dimiliki oleh suatu Negara
bangsa adalah SDM nya. Pengamatan yang amat kasual saja tentang pengalaman
banyak Negara sudah membuktikan kebenaran pendapat berbagai pendapat dinegara
dunia yang meskipun memiliki sumber daya dan kekayaan alam,akan tetapi jika
mempunyai sumber daya manusia yang terdidik, terampil, berdisiplin tekun, mau
bekerja keras dan setia kepada cita-cita perjuangan bangsanya, ternyata
berhasil meraih kemajuan yang sangat besar yang bahkan kadang-kadang membuat
Negara lain kagum terhadapnya.
Logikanya ialah bahwa
Negara-negara yang sekaligus memiliki sumber daya, kekayaan alam dan sumber
daya manusia lebihmudah lagi mencapai kemajuan yang didambakan oleh
masyarakatnya.akan tetapi sebaliknya sumber daya non manusia dan kekayaan alam
yang melimpah ternyata tidak banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara
baik .artinya, sumber daya lain dan kekayaan alam tetap merupakan modal yang
amat berharga, akan tetapi modal tersebut hanya ada artinya apabila digunakan
oleh manusia, tidak hanya bagi kepentingan diri sendiri, akan tetapi demi
kesejahteraan masyarakat sebagai keseluruhan.
2.
Pendekatan
Ekonomi
Mungkin dapat dikatakan
bahwa pendekatan ekonomi merupakan pendekatan yang paling erat hubungannya
dengan pemahaman meningkatnya perhatian semakin banyak orang manajemen SDM.
Dikatakan demikian karena
SDM sering dipandang sebagai salah satu factor produksi dalam usaha
menghasilkan barang atau jasa oleh satuan-satuan ekonomi. Alasan lain ialah
bahwa salah satu criteria utama yang digunakan mengukur tingkat kesejahteraan
ialah takaran ekonomi. Oleh karena itu dinyatakan secara kategorikal bahwa
melihat manusia hanya sebagai salah satu alat produksi merupakan persepsi yang
tidak tepat untuk mengatakan salah sama sekali.
Persepsi yang keliru tentang
perenan SDM dapat timbul karena makin menonjolnya penggunaan berbagai jenis
mesin sebagai salah satu alat produksi. Perkembangan teknologi antara lain
berakibat pada penemuan berbagai jenis mesin yang canggih. Mesin dapat
digunakan dalam kurun waktu yang panjang. Bagi sementara manajer menggunakan mesin, apalagi yang otomatik
sering lebih menarik lagi karena berbagai pertimbangan, seperti :
a. Mesin tidak mengeluh
b. Mesin tidak melawan
perintah
c. Mesin tidak mangkir dari
tempat tugas
d. Mesin tidak melancarkan
pemogokan
e. Mesin tidak terlibat
dalam konflik antara yang satu dengan yang lain.
f. Mesin tidak mengajukan
tuntutan perbaikan nasib
g. Mesin tidak melakukan
berbagai tindakan negatif.
3.
Pendekatan
Hukum
Para warga masyarakat akan pentingnya
keseimbangan antara hak dan kewajiban masing-masing. Semakin meningkatnya
kesadaran demikian biasanya dipandang sebagai salah satu akibat positif dari
tingkat pendidikan para warga masyarakat.
Dalam kehidupan
organisasional, keseimbangan antara hak dan kewajiban pun harus diusahakan agar
terus- menerus terpelihara dengan baik sebab apabila keseimbangan tersebut
terganggu, dua belah pihak, yaitu organisasi dan para anggotanya lah yang
dirugikan. Disini lah terlihat peranan yang amat penting yang dimainkan oleh
manajemen SDM.
4.
Pendekatan
sosio –kultural
Pemahaman tentang besarnya
perhatian pihak terhadap manajemen SDM juga memerlukan pendekatan
sosio-kultural. Pendekatan ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan
harkat dan mertabat manusia. Alasannya ialah karena meskipun benar bahwa teori
manajemen, tesmasuk manajemen SDM, bersifat universal, penarapannya tidak
pernah bebas nilai.
Nilai-niali social budaya menentukan Yang baik, tidak baik, benar, salah, wajar,
tidak wajar, dan sebagainya. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menilai
perilaku seseorang, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok,
termasuk kelompok kerja di mana seseorang berkarya.
5.
Pendekatan
Administratif
Salah satu cirri yang
menonjol dari abad sekarang ini ialah terciptanya berbagai jenis organisasi.
Apa pun yang telah dicapai oleh umat manusia, seperti kemampuan menjelajahi
angkasa luar, perkembangan teknologi yang sangat pesat, perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan yang semakin tinggi bagi semakin banyak orang, komunikasi
dengan berbagai sarana yang amat canggih, peningkatan taraf hidup semakin
banyak orang, pemahaman yang semakin mendalam tentang kehidupan didasar laut,
wahana amgkutan yang semakin cepat dan nyaman sehingga bumi ini terasa seolah-olah
makin kecil, kesemuanya itu dicapai dengan pemanfaatan organisasi.
Dengan perkataan lain,apakah
orang berbicara tentang politik,ekonomi,social budaya,pertahanan dan
keamanan,ilmu pengetahuan,terknologi dan berbagai segi kehidupan dan
penghidupan lainnya,kesumuanya tidak mungkin bias dilepaskan kaitannya dengan
organisasi.
6.
pendekatan
teknologikal
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap manajemen
sumber daya manusia.dilihat sepintas
lalu,dampak tersebut dapat dikatakan bersifat negative karena kesan yang segera
timbul ialah bahwa pemanfaatan brbagai hasil temuan di bidang teknologi berakibat pada
berkurangnya kesempatan kerja karena semakin banyak kegiatan yang tadi nya
dilakukan oleh manusia”diambil alih”oleh berbagai jenis mesin.
Kegiatan produksi dalam
suatu organisasi niaga,misalnya,dapat mengalami empat tahap perkembangan,yaitu
pelaksanaan kegiatan secara manual,mekanisasi,otomasi dan
robotisasi.perkembangan dari satu tahap ke tahap berikutnya menunjukkan semakin
bersanya peranan manusia.artinya,pada tahap mekanisasi,intervisasi manusia
dalam proses produksi masih cukup besar.pada tahap otomasi intesitas intervensi
tersebut tampak semakin berkurang.pada tahap robotisasi peranan manusia dapat
dikatakan menjadi sangat minim.hal demikian tampak sangat jelas dalam pekerjaan
perakitan.